Remaja adalah saat dimana seseorang mencari jati dirinya

Thursday, October 24, 2013

Aspek-aspek Yang Menentukan Kualitas Suatu Karya Tulis

Dalamenentukan kualitas suatu karya tulis dapat ditentukan oleh beberapa aspek, beberapa diantaranya adalah dalamenentukan topik dan tata cara penulisan agar dapat dipahami oleh para pembaca.

Penentuan Topik yang Menarik
Tentunya kualitas ditentukan oleh topik materi tulisan yang menarik dengan hal ini sangat berperan dalam upaya menarik minat pembaca. 

Pemilihan dan penentuan masalah penelitian merupakan tahap awal dari suatu penulisan karya tulis ilmiah. Pemilihan topik masalah ini sangat menentukan arah kegiatan penulisan karya tulis berikutnya. 

A. Sumber 
Langkah awal dari suatu penulisan tesis adalah pemilihan dan penentuan masalah penelitian. Pemilihan masalah ini merupakan langkah yang menentukan arah kegiatan selanjutnya. Namun demikian, pemilihan masalah ini bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana dan mudah. 

Masalah penelitian yang akan digunakan oleh penulis dapat bersumber (berasal) dari :
1. Penulis sendiri
2. Orang lain seperti : para ahli,dosen, atau teman anda sendiri 
3. Buku referensi dan bahan bacaan yang telah dibaca oleh penulis

Masalah sustu karya tulis ilmiah,biasanya tidak muncul; dan diperoleh begitu saja. Masalah tersebut merupakan perwujudan dari hal atau kejadian yang perlu diungkapkan, masalah penelitian dapat muncul dari adanya kesenjangan (gap) antara yang seharusnya (menurut teori, konsep) dengan kenyataan yang terjadi di lapangan (praktek) berupa fakta, seperti : 
1. Terdapat hilangnya informasi sehingga menimbulkankesenjangan pada pengetahuan kita. 
2. Terdapat hasil yang saling berlawanan dari penerapan teori dengan fakta di lapangan (praktek) 
3. Terdapat fakta yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. 

Dari salah satu area yang telah dipilih dan yang akan digunakan, perlu dilakukan identifikasi masalah yang lebih spesifik. 

A. Keterbatasan
Suatu topik masalah harus merupakan topik masalah yang baik bagi anda, sehingga anda akan menaruh perhatian dan mempunyai dorongan yang kuat untuk melaksanakan dan menyelesaikan penulisan tersebut hingga selesai.

Dalam memilih dan menentukan topik masala, acapkali kita menemukan beberapa keterbatasan ( 5 M ) yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu :

1. Minat
Masalah sebaiknya sesuai dengan minat anda. Usahakan agar masalah yang akan dipilih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Masalah yang kurang sesuai dengan minat, akan menghambat konsentrasi dan keseriusan dalam penyelesaian karya tulis ilmiah tersebut.

2. Mampu dilaksanakan
Masalah yang akan dipilih harus bisa dilaksanakan dengan baik, karena penulis harus : 

a. Mampu menguasai materi, teori dan konsep. 
Penulis harus mampu menguasai materi atau teori/konsep yang melatar belakngi masalah tersebut, dan sekaligus menguasai metode pemecahannya.

b. Mempunyai waktu yang cukup.
Peneliti harus dapat memperkitrakan penggunaan waktu yang cukup dan tepat untuk menyelesaikan karya tulisnya.

c. Mempunyai tenaga pelaksana yang terlatih dan cukup
Bila diperllukan, penulis harus dapat mempersiapkan tenaga pembantu yang sudah menguasai materi dan terlatih serta jumlah yang memadai.

d. Mempunyai cukup dana 
Penulis harus dapat menghimpun dana yang diperlukan.
1. Mudah dilaksanakan.
Penelitian dapat dilaksanakan karena cukup faktor pendukung seperti :
a. Data cukup tersedia
b. Ijin dapat diperoleh dari yang berwenang

2. Mudah dibuat masalah yang lebih luas
Masalah yang telah dipilih sebaiknya dapat dikembangkan lagi sehingga dapat disusun rancangan yang lebih kompleks untuk penelitian berikutnya.

3. Manfaat
Penelitian harus bermanfaat dan dapat digunakan hasilnya oleh orang tertentu atau kelompok masyarakat dalam bidang tertentu yang akan dilakukan.

Untuk itu, anda harus mengamati kembali kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan masalah yang sesuai dengan pertimbangan anda.

Misalnya, anda akan memilih masalah mengenai menurunnya produktivitas, menurut pertimbangan dan pengamatan pendahuluan, ternyata penyebab utama menurunnya produktivitas adalah motivasi dan manajemen waktu.

Kemudian, anda perlu mengadakan pengamatan lebih lanjut, apakah kelima faktor keterbatasan tersebut dapat anda kuasai sesuai dengan kebutuhan anda.

Mudah di pahami pembaca dengan memahami pokok bahasan yang ingin diungkapkan oleh penulis. 

Cara Menemukan Gagasan Utama atau Ide Pokok

Cara Menemukan Gagasan Utama atau Ide Pokok. Gagasan Utama merupakan suatu materi yang sangat penting untuk diketahui. Bahkan materi ini selalu ada di setiap ujian mulai tingkat SD, SMP, SMA, bahkan ketika SNMPTN atau CPNS. Nama lain dari gagasan utama adalah ide pokok, gagasan pokok, atau ide sentral. Untuk materi bahasan memahami Ide Pokok, bisa dibilang mudah-mudah sukar (sekilas terlihat mudah tapi jika tidak memahami secara benar akan sangat sulit untuk menemukan ide pokok tersebut) ataupun sukar-sukar mudah (Materi soal ini semakin tinggi jenjangnya, tingkat kesulitan dan pemahamannya pun semakin tinggi dan sukar. Tetapi jika memahami dengan saksama, gagasan utama akan bisa ditemukan).

Sebelum membahas gagasan utama secara lebih mendalam, perlu diingat bagian-bagian paragraf. Setiap paragraf tersusun atas:

1. Kalimat Utama: Kalimat yang menjadi inti atau dasar pengembangan sebuah paragraf

2. Kalimat Penjelas: Kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama

Langkah mencari gagasan utama:

1. Baca teks wacana tersebut (kalau perlu diulang-ulang)
2. Pahami inti bahasan
3. Tutup teks wacana tersebut dan cobalah menjawab pertanyaan berikut.

Dilihat dari tempatnya, kalimat utama pada umumnya berada pada awal paragraf (paragraf deduktif), akhir paragraf (paragraf induktif), di awal dan di akhir (paragraf campuran), atau di seluruh paragraf.

1. Di awal paragraf. Ini adalah tempat favorit gagasan utama. Bisa dikatakan, 75%-80% gagasan utama terletak di sini. Mengapa? Karena rupanya para penulis hampir selalu memulai paragrafnya dengan menuliskan gagasan utamanya, yaitu kalimat yang bersifat umum itu dan kalimat-kalimat berikutnya merupakan penjelas dari gagasan utama itu.

2. Di akhir paragraf. Banyak juga paragraf yang seperti ini. Artinya, paragraf itu dimulai dengan rincian, baru ditutup dengan pernyataan umum.

3. Di awal paragraf dan diulang lagi di akhir paragraf. Paragraf yang seperti ini, berarti dimulai dengan pernyataan umum dan diakhiri dengan pernyataan umum lagi. Pengulangan ini tidak sama 100%, tapi kata-kata yang dipergunakan kurang lebih sama.

4. Di seluruh isi paragraf. Letak gagasan utama terakhir ini hanya didapati di dalam prosa/cerita-cerita. Itulah sebabnya paragraf yang seperti ini disebut 'paragraf deskriptif atau paragraf naratif'. Ingat kan arti narasi? Ya betul, narasi artinya cerita. Mengapa ada di seluruh isi paragraf? Itu pertanyaan yang bagus karena tahu sendiri, namanya juga cerita, jadi semua kalimatnya saling bertautan alias berhubungan. Jadi, tidak ada yang khusus berisi gagasan utama.

NB: Yang sering membuat pembaca bingung menentukan ide pokok adalah bila paragraf yang dibacanya bertipe naratif atau deskriptif. Ide pokok paragraf biasanya terjabarkan secara merata berkesinambungan dalam semua kalimat paragraf tersebut. Oleh sebab itu, pembaca harus pandai menemukan kata-kata kunci (key words) paragraf itu. Berdasarkan kata-kata kunci itulah kita dapat menentukan kalimat ide pokok.


Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.

Menurut aspeknya  b
ahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.

Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain).

Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri

Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar

Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.

Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
  1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
  2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
  3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
  4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
  5. Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.