Setiap manusia dilahirkan ke bumi ini sudah
pasti diciptakan Tuhan untuk saling berpasang-pasangan. laki-laki
berpasangan dengan perempuan, begitu juga wanita berpasangan dengan
pria. Itu kodrat, hal yang sudah digariskan dari sananya.
“Lantas kalo banci itu pasangannya siapa dong?”
Tulisan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Apa itu Transgender dan Transseksual?
Merupakan kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman dengan kondisi
fisik kelaminnya kemudian mengadakan perubahan besar-besaran, mengganti
kelaminnya menjadi sama dengan lawan jenisnya. Adapun WHO, badan PBB
yang menangani masalah kesehatan mengklasifikasikannya dalam ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Revision) di Bab V Chapter F60-F69 sebagai klasifikasi medis untuk gangguan kepribadian dan perilaku dewasa (disorders of adult personality and behaviour).
Saya tidak menjamin rekan-rekan Kompasiana nyaman dengan tulisan model
ilmiah seperti link di atas, toh setiap menulis saya selalu menghindari
memaparkan permasalahan dengan tulisan yang sangat ilmiah.
Oke, balik lagi tentang transseksual dan transgender, cukup banyak orang
yang merasa tidak nyaman merasa jadi laki-laki, kemudian memutuskan
pindah kelamin jadi perempuan, begitu juga sebaliknya. Hal begini juga
yang memicu kelompok tersebut melakukan transgender atau transseksual.
Orang yang melakukannya disebut:
Transwoman
Laki-laki yang mengganti kelaminnya jadi perempuan. Biasanya hal begini
dipicu oleh kondisi bawaan saat lahir, pun lingkungan juga yang
membentuk. Ketika lahir kondisi fisiknya adalah laki-laki, namun dalam
perjalanannya justru sifat dan karakteristik keperempuanannya yang lebih
dominan.
Banyak tokoh-tokoh dunia yang dikira perempuan justru dulunya adalah laki-laki, beberapa di antaranya:
Lili Elbe (1882 - 1931),
laki-laki asal Denmark yang dulunya bernama Einar Wegener Mogens,
adalah orang pertama di dunia yang melakukan operasi transgender dari
laki-laki menjadi perempuan tahun 1930 di Jerman. Meninggal setahun
kemudian karena komplikasi transplantasi rahim, tubuhnya menolak
menerima penanaman rahim di perutnya, pun hormon estrogen perempuan tak
bisa berkembang di tubuhnya karena meski kelaminnya sudah diangkat,
hormon testosteron laki-laki yang masih bercokol itulah yang melakukan
penolakan. Lagipula, dunia kedokteran dulu belum secanggih sekarang.
Roberta Cowell (21 Mei 1921),
pilot Inggris untuk pesawat Spitfire saat Perang Dunia II. Dulunya
bernama Robert Cowell. Ia juga orang pertama di Inggris yang melakukan
operasi transwoman laki-laki menjadi perempuan pada tanggal 15 Mei 1951.
Kejadian ini menggegerkan Inggris dan pro-kontra atas tindakan
transgender Cowell bermunculan di mana-mana. Media pun tak luput
mengulasnya sebagai berita yang unik dan tak lazim, bahasa lain dari
‘pasti menarik perhatian pembaca dan pemirsa’.
Lynn Conway (10 Januari 1938)
asal Amerika, ilmuwan, pakar komputer, peneliti dan orang yang
menemukan kinerja prosesor komputer saat ia bekerja untuk IBM. Di tahun
1968 saat ia memutuskan untuk transgender menjadi perempuan, Conway
dipecat dari IBM. Menikah tahun 2002 dengan laki-laki dan setelah
pensiun dari pekerjaannya ia menjadi aktivis transgender di organisasi
tertua dan terbesar kumpulan orang-orang transseksual, National Gay and Lesbian Task Force.
Deirdre Mc Closkey (lahir tahun 1942),
ekonom Amerika Serikat dan staf pengajar di University of Illinois di
Chicago (UIC). Selain di UIC, ia juga jadi guru besar bidang Ekonomi,
Filsafat, Sejarah, Bahasa Inggris, dan Seni dan Budaya, di Erasmus
University, Rotterdam. Dulunya ia bernama Mc Closkey Donald N dan
melakukan operasi transgender dari pria menjadi wanita di tahun 1953
saat usianya sudah 53 tahun. Cukup riskan memang, tapi toh ia justru
bahagia dengan kelaminnya yang sekarang sebagai perempuan.
Dorce Gamalama (21 Juli 1963), meski bukan orang pertama di Indonesia yang melakukan
operasi transseksual dari pria menjadi wanita di RS Dr. Sutomo
Surabaya tahun 1983, tapi ia orang yang berani membeberkannya pada
publik dan media. Operasi penggantian kelamin mantan pria yang dulunya
bernama Dedi Yuliardi Ashadi ini dipimpin oleh guru besar luar biasa
bagian Ilmu Bedah Plastik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,
Prof Dr dr Djohansjah Marzoeki Sp BP.
Transman
Istilah untuk perempuan yang mengganti kelaminnya jadi laki-laki. Alasan
yang juga sama seperti Transwoman, dipicu oleh kondisi bawaan saat
lahir, pun lingkungan juga yang membentuk.
Banyak tokoh-tokoh dunia yang dikira laki-laki justru dulunya adalah perempuan, beberapa di antaranya:
Laurence Michael Dillon (1 Mei 1915 - 15 Mei 1962), terlahir dengan nama Laura Maud Dillon. Ia adalah dokter asal Inggris yang jadi orang pertama di dunia yang melakukan operasi phallopslasty
atau pembentukan alat kelamin pria di tubuhnya. Operasi itu dilakukan
oleh rekan seprofesinya sesama dokter, Dr. Harold Gillies di tahun 1945.
Saat hormon estrogennya diangkat dan disuntikkan hormon testosteron,
muka Dillon mulai tumbuh kumis dan janggut. Di akhir hidupnya ia memeluk
agama Buddha dan menjadi biksu di vihara Sarnath, Bengal, Calcutta. Ia
pun mengganti namanya menjadi nama Buddha, Lobzang Jivaha.
Ben A. Barres,
terlahir dengan nama Barbara Barres, adalah orang Amerika yang menjadi
staf pengajar dan ketua departemen Neurobiologi di Stanford University
School of Medicine. Mengganti kelaminnya dari perempuan menjadi
laki-laki di tahun 1997. Berita tentang transgender dirinya ramai diulas
media Amerika, bahkan rekan seprofesinya sesama ilmuan dan pengajar di
perguruan tinggi banyak mengkritiknya.
Aaron H. Devor
asal Kanada, sosiolog dan seksolog untuk transgender dari University of
Victoria di mana juga menjabat sebagai dekan pendidikan pascasarjana.
Buku pertamanya, Gender Blending: Confronting the Limits of Duality,
yang diterbitkan oleh Indiana University Press, membahas masalah
konstruksi sosial gender pada masyarakat, dalam hal ini adalah kehidupan
perempuan yang beralih menjadi laki-laki sebagaimana dirinya. Ia juga
pendiri Yayasan Pendidikan Erickson, yang memperjuangkan tematikal
transgender untuk jadi kesadaran publik.
Brandon Teena (12 Desember 1972 - 31 Desember 1993),
seorang wanita yang menganggap dirinya pria dengan kisah hidup yang
sangat tragis. Terlahir dengan nama Renae Teena Brandon, hadir ke dunia
sebagai perempuan yang mempertanyakan peran dirinya di kehidupan. Ia
kerap protes di sekolah tentang pantangan pergaulan bebas pria dan
wanita, mempertanyakan masalah gender dan mendebati pendeta-pendeta
gereja tentang masalah transgender. Teena mengalami masalah kejiwaan
mengakut dalam hal transseksual, kerap menyamar sebagai pria untuk
berkencan dengan wanita.
Bulan Januari 1982, Teena diperiksa kejiwaannya lewat evaluasi
psikiatris, hasil diagnosa menyimpulkan bahwa Teena mengalami krisis
identitas seksual yang cukup parah. Ia juga pernah diperkosa oleh
saudara laki-lakinya.
Akhir hidup yang tragis, Teena belum sempat operasi transgender menjadi
pria, lagi-lagi ia diperkosa bahkan sampai dibunuh oleh sekelompok orang
yang memanfaatkan kelainan kejiwaan di dalam dirinya.
Kisah hidupnya diangkat ke layar lebar oleh sutradara Kimberly Peirce dalam film Boys Don’t Cry
di tahun 1999 dan memenangkan banyak penghargaan, antara lain Academy
Awards, Golden Globe Awards, BAFTA Awards. Bukan cuma itu, jauh sebelum
kisah tragis Teena terjadi, Michael Dempsey, Robert Smith, dan Lol
Tolhurst dari band Inggris, The Cure sudah menciptakan lagu Boys Don’t Cry di tahun 1979.
* * * * *
Dunia gila!
Pun masih masih banyak yang bisa dibahas tentang transgender dan
transseksual, namun berhubung tulisan ini juga sudah kepanjangan, jadi
diakhiri saja dulu. Kalau masih berminat untuk dibahas dari terminologi
sosiologi masyarakat, kultur juga religi, nantilah ditulis terpisah.
Permasalahannya, pada minat nggak kalo ceritanya diterusin lagi?
Belom pada muntah ‘kan membaca cerita-cerita gila dari luar sana?